haretalayla/enhafin/ naufalhanif

Portofolio jurnalistik.

Videojurnalistik

Beberapa hasil pekerjaan saya selama menjalankan magang sebagai tim kreatif video di media daring Kumparan.com.

Tuan Rumah G20, Apa Manfaatnya Untuk Indonesia?
Video explanation

Jersey Sepakbola: Dari Gaya Busana Sampai Sentimen Politik
Video fitur

Mengenal G20, Forum yang Mencakup 60 Persen Populasi Dunia
Video explanation

Kesempatan Terakhir Messi dan Ronaldo Rebut Trofi Piala Dunia
Video fitur

Sepak Terjang Para Pelatih Dengan Gaji Terbesar di Piala Dunia
Video fitur

Tangisan Ronaldo Hingga Pecah Rekor dan Kisah Kejutan di Piala Dunia 2022
Video rekap

Artikel - Popkultur Jepang

Segala yang Menyenangkan dari Zenless Zone Zero

Zenless Zone Zero merupakan angin segar bagi para pemain game gacha. Dengan worldbuilding modern—bukan futuristik, bukan abad pertengahan—kali ini Hoyoverse menawarkan suatu game yang lebih sederhana dan lebih gampang dicerna. Sudah hampir satu minggu setelah rilis resmi action role-playing game ini, yang berarti sudah ada cukup ruang untuk memberikan first impression singkat bagi peran kita sebagai kakak-beradik Belle dan Wise.Zenless Zone Zero dikembangkan oleh Hoyoverse, yang sebelumnya sudah...

Bagaimana Pengalaman Anda Mengunjungi Comic Frontier?

Comic Frontier 18 adalah salah satu Comifuro yang paling tenang, jadi ada baiknya kita menggunakan kesempatan ini untuk memikirkan mengapa kita melakukan ini semua. Mengapa begitu banyak orang memesan jadwal penberbangan dari luar Jawa, atau berkendara sepanjang ratusan kilometer untuk mendatangi kota gersang dan buruk bernama BSD ini, di awal musim kemarau, kering dan tandus? Mengapa acara yang relatif tak dikenal masyarakat luas ini, jauh dari sorotan media nasional, telah menarik puluhan ribu...

Marah, Muak, dan Harapan: Catatan Dari Konser Ado

Malam itu Ado berdiri di hadapan kami semua, di lantai paling atas salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Jakarta, di tempat yang lebih sering dipakai sebagai gereja. Ia meminjamkan suaranya untuk masa yang sudah terlanjur kehilangan banyak kesempatan, dan orang-orang di dalamnya yang bergelut dengan kecemasan, seringkali diperparah oleh kondisi material. Zaman sedang mengarah ke kecemasan-kecemasan yang lebih serius lagi, entah berapa di antaranya yang masih bisa diatasi dengan uang. Ia meng...

mendengarkan komplikasi cinta modern bersama natori

Natori membuka album debutnya dengan menggambarkan seorang muda yang tertatih-tatih berjalan di lorong-lorong kota. Setidaknya itulah gambaran yang ada ketika aku mendengarkan Theater, lagu pertama dalam album dengan judul yang sama itu. In this never-ending nightmare, I was waiting for you. An underwhelming love, hence ripening, rotting like fruit, it was terribly beautiful and I shed tears.Ia yang berada dalam lagu itu mengharapkan hubungan yang tak kunjung datang. Tetapi juga ia sadar: hubung...

Yokohama Shopping Log dan Dunia yang Berakhir Perlahan

Ray Bradbury, dalam cerita pendeknya Last Night of The World, menggambarkan seorang tokoh yang tiba-tiba sadar bahwa malam itu juga, dunia mungkin akan berakhir. Ia bertanya pada istrinya, apa yang akan kau lakukan? Waktu sudah malam. Istrinya bertanya: apakah perang akbar? Atau meletusnya bom hidrogen? Tidak, kata suaminya, namun seperti buku yang selesai dibaca, seperti buku yang ditutup. Meminum kopi sambil berbincang, pasangan tersebut menghabiskan waktu terakhirnya—mungkin—di bumi seperti h

Artikel - Haretalayla.substack

Kini 9S dan 2B Dapat Berbelanja Sepuas Hati Mereka

Dalam dunia baru ini, segala kemajuan modernitas yang sedang meluap begitu hebatnya, hilang seketika—ditelan waktu, hancur oleh serangan alien, atau terkikis akibat penyakit misterius. Gedung-gedung yang menjulang tinggi di The Last of Us mengingatkan mereka yang tersisa dari umat manusia yang pernah berjaya. Literatur akbar dan perdebatan soal budaya hilang ditelan zaman, dan sisa-sisanya tak dapat sepenuhnya dimengerti Yuuri dan Chito dari Girls Last Tour. Kematian tidak lagi sia-sia atau tida

Di Tempat-Tempat Terabaikan, Kita Membayangkan Kemungkinan-Kemungkinan

I Beberapa belas tahun lalu aku ingat ada semacam saran untuk orang Bandung agar tidak mengunjungi kawasan Sersan Bajuri di akhir pekan. Alasannya, ada tempat liburan baru yang mematikan lalu lintas di sana. Namanya Kampung Gajah Wonderland. Saat itu, selama beberapa akhir pekan muncul cerita-cerita seram ringan soal orang-orang yang menghabiskan lebih banyak waktu di jalan daripada untuk liburan, saking padatnya jalan dan bagaimana tempat itu tidak bisa menopang turis sebanyak itu. Pokoknya hin

The World of Sei Shonagon and Murasaki Shikibu

If you read a high school girl's diary entry talking about a creepy classmate she had, it doesn’t really mean much unless you also know that she tends to think of herself as above others, or that you know from other students in that class that this creepy boy has uncomfortably approached them. In other words, diaries are unimportant on their own. It only becomes significant when it is matched with external accounts so that we can make sure how the diary writers are responding. After all, diaries

What Would Become Lady Murasaki Shikibu In Our Own Days?

What would become Lady Murasaki Shikibu, the court lady-in-waiting from the late Heian Era of Japan, in modern days? Or what would become her at the height of Japanese nationalism during the early 20th century, or during the Warring States several centuries earlier? When we took a look at a historical figure or character or anyone else for that matter, one should not forget how much social background matters. As in, placed in a different time and a different place, Lady Murasaki would simply bec

The Idol as Phantom We Cannot Escape

The root of the word ‘idol’ is eidolon, from Greek. It has two meanings. One: an idealized person. Two: a phantom.

Idol are modeled after its creator to bear the image of an object, a muse of his or her desire. The object itself is never on the full reach of the creator—and this is one among many common reason to construct an idol—so in the makings of the image, there are a lot of liberty in representation. Maybe the God of the Sun has this and that facial features, or maybe the girl next class...

The Foreign and Alien City of Jakarta

Picture a child who had never seen a city bigger than where he was right then. A child that only recognises what is normal from his childhood surroundings. In his mind a house is a tall yet climbable building, proven when his friend kicked a ball too hard and he needed to retrieve it by himself from the roof for a game of street football to continue. This child, then, by chance, maybe for an event, or a holiday, saw the ever-glorious city of Jakarta through elevated concrete twice the height of

Ruang Publik dan Ketertiban Umum

The eyes of the father were saying: “How beautiful it is! how beautiful it is! one might say that all the gold of our poor world is painted on these walls.”—The eyes of the little boy: “How beautiful it is! how beautiful it is! but this is a house that only grants entry to people who are not like us.”—As for the eyes of the smallest, they were too fascinated to express anything but a mindless and profound joy.

The balladiers say that pleasure lifts the spirit and softens the heart. The ballad w

The Pure Land of Japan

What, exactly, is Japan, the Japanese people, and the Japanese culture?

What a weird question to answer. Nevertheless, this question has bugged me for a long time. National stereotypes exist as long as nation does; The British, stiff, the French, romantic, and the American, opportunistic. So does national stereotypes is wrong as long as nation exist; a worker from Black Country is as different as a London Royalist as a French farmer is from the students of Paris’ many arrondissement. And so doe